Pada kesempatan kali ini admin ingin berbagi tentang satu sisi penyebutan angka dalam bahasa jawa. Ternyata, penyebutan angka atau bilangan dalam bahasa jawa yang telah dicipta para leluhur bisa diungkap makna istimewa yang terkandung.
Tulisan yang akan kami bagikan bersumber dari kiriman WA dari sahabat semasa kuliah dulu. Beliau pun hanya melalukan copy paste, sehingga admin juga belum mengetahui sumber utama dari tulisan berikut. Mengetahui sumber tulisan utama memang penting, namun jauh lebih penting menyebarluaskan tulisan yang mengandung kebaikan tersebut. :-). Semoga, tulisan ini bisa membawa kemanfaatan untuk semua. Aamiin.
***
Mencermati urutan bilangan, terutama dalam bahasa Jawa, akan menimbulkan pertanyaan tentang nama bilangan yang menyimpang (berbeda) dari pola yang ada. Penyimpangan tersebut terjadi pada beberapa angka sampai angka 60. Ya, sampai angka 60, tidak jauh-jauh dari capaian usia manusia Jawa. Sepertinya penyimpangan tersebut memang ditujukan untuk mengingatkan usia manusia.
Coba kita lihat.
Pertama angka 11-19 tidak disebut sepuluh siji, sepuluh loro, …, sepuluh songo; melainkan sewelas, rolas,…, songolas. Disini sepuluhan diganti welasan. Artinya pada usia 11-19 adalah saat-saat berseminya rasa welas asih (belas kasih) terutama kepada lawan jenis.
Masa akil balik. Masa remaja.
Dalam banyak bahasa bilangan 11-19 memang diberi nama dengan pola yang berbeda. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan belasan. Dalam bahasa Inggris disebut dengan teen, sehingga remaja pada usia tersebut disebut teenagers.
Dalam banyak bahasa bilangan 11-19 memang diberi nama dengan pola yang berbeda. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan belasan. Dalam bahasa Inggris disebut dengan teen, sehingga remaja pada usia tersebut disebut teenagers.