Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. -Surat Ibrahim ayat 11-
Menyimak apa yang telah dipaparkan oleh Masaru Emoto dalam bukunya Hiden Secret of Water. Dalam buku ini diceritakan bahwa air dapat merespon segala perubahan. Air sebagai salah satu unsur terpenting pembentuk kehidupan memiliki sifat unik ketika dihadapkan pada paparan. Bila air terpapar input positif maka air menampilkan output positif pula. Sebaliknya, bila dirinya terpapar negatif hal yang runyam pun dia tampilkan.
Senada dengan ini Hukum Tarik-Menarik (Law of Attraction) menyebutkan, “Apa yang kita pikirkan akan menarik pikiran-pikiran yang serupa dan memantulkannya kembali pada kita”. Sederhananya, bila kita terbiasa berfikir positif maka semesta kehidupan ini akan menarik energi positif dari hasil pikiran kita kemudian mengembalikannya kepada kita. Maka hasilnya akan positif pula. Pun bila yang terjadi sebaliknya.
Begitulah bila yang dipikirkan hanya kegagalan, frustasi, kecewa, kesal, marah, selalu menyalahkan orang lain maka gelombang pikiran ini akan diterima semesta kemudian menarik pikiran-pikiran yang serupa dan akan kembali kepada kita. Hasilnya, lingkaran kelam kekecewaan selalu menghantui hidup kita.
Syukur. Gratitude. Atau apapun namanya adalah kata sederhana dalam semesta yang sangat powerful maknanya. Kata Alloh subhanahu wa ta’ala bila kita senantiasa bersyukur maka nikmat-Ku akan bertambah. Ini tiada lain bila hidup ingin mekar maka isilah dengan penuh rasa terimakasih kepada Alloh Sang Pencipta. Berterimakasih atas anugerah nikmat kehidupan. Berterimakasih atas nikmatnya ilmu pengetahuan. Berterimakasih atas jalinan persaudaraan dalam iman dan Islam. Maka hidup kita akan berada dalam lingkaran kebahagiaan. Semakin kita bersyukur nikmat Alloh akan bertambah.
Seusai sholat shubuh atau selepas sholat malam biasakan panjatkan rasa syukur tak terhingga atas segala nikmat yang ada. Bayangkan dalam pikiran kita tentang segala kenikmatan yang telah Alloh berikan. Bayangkan tentang keluarga kecil kita yang bahagia. Istri yang menyambut dengan senyuman kala kita pulang kerja. Anak yang selalu ceria dan membahagiakan orang tua. Bayangkan wajah kedua orang tua kita. Yang tanpa kenal lelah mengurus dan membahagiakan kita. Harapkan diri kita bisa membalas segala kebaikannya. Bayangkan tentang kesuksesan, kebahagiaan, kemakmuran. Maka semesta kehidupan akan menarik energi positif dari pikiran Anda dan mengembalikannya dalam bentuk kesuksesan, kebahagiaan serta kemakmuran seperti yang telah Anda biasa pikirkan. Kelak bila kebahagiaan hidup telah diraih jangan lupa untuk tetap bersyukur. Karena ingat kata Alloh, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
Tubuh manusia terbentuk dari air. Dari sifat air inilah kita dapat mengambil hikmah. Dan kemakmuran hidup yang telah diraih sudah sepantasnya tidak menjadikan arogan. Tetapi lebih menundukkan hati dan kepala kita kepada Alloh Sang Penggenggam Alam Semesta.
Sumber: mengajimakna
0 komentar:
Posting Komentar