Sabtu, 21 Agustus 2021

Sri Mulyani Ungkap Strategi Keluar dari 'Middle Income Trap'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengungkap lima kunci transformasi yang harus dilakukan untuk mengeluarkan Indonesia dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah merupakan Visi Indonesia 2045 yaitu menjadi negara berpendapatan tinggi sehingga masuk sebagai lima besar kekuatan ekonomi dunia.


“Indonesia 2045 yang kita bayangkan adalah 100 tahun. Insya Allah Indonesia akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke satu abad,” ujarnya, dalam keterangan tulis seperti dikutip Sabtu (21/8).

Kunci pertama, transformasi sumber daya manusia (SDM) karena jika Indonesia ingin keluar dari jebakan kelas menengah maka masyarakatnya harus sehat, berpendidikan, dan memiliki keahlian. “SDM harus sehat baik secara skill, motorik, maupun intelektual sehingga mereka mampu berkembang dan bekerja sama menciptakan relasi serta koneksi yang memajukan Indonesia,” ucapnya.

Oleh sebab itu, sistem kesehatan di Indonesia akan terus dibenahi untuk menciptakan pelayanan yang baik dengan mengkombinasikannya dengan kemajuan teknologi digital. Kunci kedua, transformasi pendidikan yang akan sangat berhubungan dengan transformasi SDM maupun sistem kesehatan terutama di tengah pandemi Covid-19.

“Teknologi menjadi penting apalagi situasi pandemi, anak-anak kita tidak bisa belajar di kelas. Pasti ada dampaknya,” ucapnya.

Kunci ketiga, transformasi pada jaring pengaman sosial karena belajar dari negara berpendapatan tinggi yang mampu menjamin seluruh masyarakatnya tanpa ada yang tertinggal. Menurutnya saat ini pemerintah sedang berupaya mereformasi jaring pengaman sosial seperti upaya menyalurkan subsidi agar mencapai target dan sasaran serta membangun keluarga-keluarga yang tertinggal.

“Lagi-lagi persoalan teknologi digital sangat penting tentu saja terkait dengan data, ID, dan sistem. Kita seharusnya mampu membangun penguatan dan pemberian bantuan,” ucapnya.

Kunci keempat, transformasi ekonomi dengan menjadikan UMKM, manufaktur dan agrikultur sebagai sumber kekuatan perekonomian. “Bagaimana memanfaatkan teknologi dalam global supply chain, bagaimana sektor agrikultur ditingkatkan produktivitasnya, bagaimana sektor jasa memberi nilai tambah dan menciptakan pekerjaan,” ucapnya.

Terakhir, transformasi institusi yaitu menciptakan iklim institusi yang baik untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mampu mendorong Indonesia menuju negara berpenghasilan tinggi.

Sumber: republika.co.id

“Sepenggal Kata untuk Korona” Antologi Puisi Siswa MAN 1 Bantul



Bantul (MAN 1 Bantul) – Gerakan Menulis Buku Indonesia (GMB-Indonesia) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bantul menyelenggarakan Festival Literasi Bantul. Acara ini mengundang siswa untuk menuliskan karya kemudian dibukukan. Siswa MAN 1 Bantul pun menyusun antologi puisi yang berjudul Sepenggal Kata untuk Korona. Antologi tersebut ditulis oleh 50 siswa kelas XI MAN 1 Bantul.

Antologi ini terdiri atas 50 puisi dengan tema pandemi covid-19 yang sesuai dengan kondisi dan keresahan siswa saat ini. “Kontributor penulisan antologi adalah 50 siswa MAN 1 Bantul yang terpilih sedangkan proses editing dilakukan oleh guru koordinator,” jelas Kepala MAN 1 Bantul, Khoiriyatun, S.Pd., M.Sc. Kamis (10/6/2021).


Selain berisi 50 puisi siswa, sebagai pengantar juga terdapat 3 puisi lain yaitu “Puisi adalah Pesta” karya seor
ang penyair dan cerpenis yaitu M. Aan Mansyur, “Saksi Mati” karya Rona Mentari, seorang pendongeng yang terkenal, dan puisi berjudul “Jeda” karya Rosaliana Intan Ripitaloka, Duta Bahasa Nasional 2018.

“Semoga melalui antologi puisi ini, siswa MAN 1 Bantul menjadi berwawasan luas, karakternya terbentuk, dan semakin menumbuhkan minat literasi, sehingga tumbuh menjadi generasi muda yang memiliki minat berkarya yang tinggi,” harap Khoir. (mry)

Sumber: diy.kemenag.go.id

Manfaatkan Google Meet, MAN 1 Bantul Selenggarkan Uji Publik Kurikulum


Bantul (MAN 1 Bantul)
-- Memasuki tahun ajaran baru 2021/2022, MAN 1 Bantul menyelenggarakan uji publik kurikulum. Akan tetapi, karena situasi saat ini masih PPKM level 4, uji publik kurikulum 2013 dilakukan secara daring dengan media Google Meet pada Kamis (29/7/2021).

Acara tersebut dihadiri oleh guru dan pegawai MAN 1 Bantul beserta beberapa tamu undangan, antara lain Kakankemenag Bantul, H. Aidi Johansyah, S.Ag., M.M; Kasi Kesiswaan dan Kurikulum Kanwil Kemenag DIY, Hj. Anita Isdamini, S.Pd., M.Hum.; Dosen UNY, Dr. H. Arif Rohman, M.Si.; Pengawas Madrasah, Drs. H. Mugiyanta, M.S.I, dan Ketua Komite MAN 1 Bantul H. Temu Panggih Raharja, M.M.

"Alhamdulillah kita bisa mengadakan uji publik kurikulum secara daring. Tidak hanya melalui Google Meet, uji publik kali ini juga disiarkan langsung melalui Youtube MAN 1 Bantul", jelas Kepala MAN 1 Bantul,  Khoiriyatun, S.Pd., M.Sc dalam sambutannya. 

Sementara itu, Kakankemenag Bantul, H. Aidi Johansyah, S.Ag., M.M menyampaikan bahwa madrasah saat ini berkembang pesat menjadi pilihan utama masyarakat. "Madrasah saat ini luar biasa Bapak/Ibu, karena menjadi pilihan utama masyarakat untuk menitipkan anak-anaknya. Jadi mari kita bersama-sama memperbaiki kualitas sehingga mampu mengemban amanah ini," pesan Aidi dalam sambutannya sekaligus membuka acara. 

Uji publik dipaparkan oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Hj. Bin Umaryati, S.Pd. yang kemudian ditelaah oleh Hj. Anita Isdamini, S.Pd., M.Hum., Dr. H. Arif Rohman, M.Si.,  Drs. H. Mugiyanta, M.S.I, dan H. Temu Panggih Raharja, M.M. (mry)

Sumber: diy.kemenag.go.id

Eko Purwanto, “Rara Avis In MAN 1 Bantul”

 

Bantul (MAN 1 Bantul) -  Pada hari sabtu (07/08/2021), MAN 1 Bantul kehilangan salah satu guru terbaiknya yakni Eko Purwanto S.S. Pengampu mata pelajaran Bahasa Jawa di MAN 1 Bantul memang telah berpulang. Kendati demikian jasa-jasanya akan senantiasa terkenang.  Collin Powel (1995) dalam bukunya My American Journey pernah menuliskan bahwa “ Hidup adalah serangkaian tugas, dedikasi, integritas, kesetiaan, kejujuran, profesionalisme dan pertanggungjawaban”. Rasa-rasanya aforisma ini sangat layak disematkan untuk merangkum dedikasi Eko Purwanto selama mengabdi di Masaba (sebutan untuk MAN 1 Bantul). Namun bagi Eko Purwanto, ada satu nilai yang dikejarnya sampai ia wafat yakni, berkarya dengan bahasa Jawa.


Baginya guru bukan hanya bertugas menyampaikan pengetahuan ke anak didik saja, melainkan harus menyediakan bahan pengetahuan (bacaan). Sehingga dalam proses pengabdiannya, ia berhasil menerbitkan beberapa novel Jawa, diantaranya Susuh dan Macan Selarong. Dalam perspektifnya, tugas siswa itu membaca, dan salah satu bagian tugas guru adalah menulis buku. Sehingga sangat sering sekali ia mengikuti lomba-lomba yang terkait tulis menulis. Bahkan yang belum lama ini, ia lolos dalam seleksi penerjemah karya sastra berbahasa Jawa ke Bahasa Indonesia. Begitulah dedikasi sang “Rara Avis In Masaba” (Burung langka di MASABA). Predikat “Rara Avis” sangat pas karena masih terbilang langka seorang guru yang memiliki kemampuan untuk menciptakan Novel dan sekaligus  bertugas menjadi penerjemah karya sastra. Semua tugas-tugas tersebut juga berdampak untuk penyediaan bahan ajar para siswa dalam belajar bahasa Jawa yang masih terbilang sedikit. 


Semua dedikasi Eko Purwanto yang dilambari integritas tinggi, terbayar dengan predikat juara 2 kategori Lomba Solo Buku dalam peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang diselenggarakan Kanwil Kemenag DIY 2020. Begitulan “Rara Avis In Masaba” memberikan tauladan bagaimana seharusnya seorang guru. Sebuah contoh yang bisa ditiru oleh rekan sesama guru dan bagi siswa sendiri. 
(lfd)

 

Sumber: diy.kemenag.go.id