Ketika buah hati akan pergi, entah mau main atau sekolah, maka pesan orang tua menggunakan pilihan kata hati-hati, bukan akal-akal. Ketika saudara dan handai taulan berpamitan pulang selepas melepas rindu, maka tuan rumah yang baik akan berpesan hati-hati bukan otak-otak.
Hati-hati adalah sebuah pesan keselamatan. Ya, jika mau selamat nobatkan hati sebagai panglima pengambil keputusan. Bukan akal! Akal tetap digunakan dalam pengambilan keputusan, akal dipersilahkan turut menyumbangkan usulan. Namun, keputusan tetap ada di hati.
Tidak baik mengambil keputusan tanpa hati. Saya, anda, dan mereka bisa
tidak selamat. Hati-hati adalah pesan agar saya, anda, dan mereka
memperoleh keselamatan.
Akalku, akalmu, hati-hati.
Pikiranku, pikiranmu, hati-hati
Kebijakanku, kebijakanmu, hati-hati
Hatiku, hatimu, hati-hati.
Cengkiran, jumat dini hari 21-8-2015.
Akalku, akalmu, hati-hati.
Pikiranku, pikiranmu, hati-hati
Kebijakanku, kebijakanmu, hati-hati
Hatiku, hatimu, hati-hati.
Cengkiran, jumat dini hari 21-8-2015.
0 komentar:
Posting Komentar