Senin, 18 Mei 2015

Menyoal Keganasan Ombak Parangtritis

Bantul-markas TI. Sisi selatan Yogyakarka berbatasan dengan samudra. Letak ini membawa keuntungan yaitu memiliki beberapa obyek wisata pantai yang cukup menakjubkan. Salah satunya adalah pantai Parangtritis. Ketika musim liburan telah tiba, bisa dipastikan Parangtritis dipadati pengunjung, baik lokal Jogja ataupun luar Jogja. Seiring kepadatan pengunjung Parangtritis, seringkali disertai dengan berita adanya pengunjung yang terseret ombak, ada yang berhasil diselamatkan namun tidak sedikit yang tidak tertolong. Terlepas cerita mistis yang berkembang, admin menemukan ulasan ilmiah dari brilio terkait ombak Parangtritis yang begitu mematikan. Selanjutnya akan kami sampaikan ulasannya.


Penyebab hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, dapat dijelaskan secara ilmiah, yaitu akibat terseret ombak rip current. Rip current adalah ombak ganas yang memiliki kecepatan mencapai delapan puluh kilo meter per jam. Arus balik itu nggak cuma kuat, tapi sangat mematikan.

Arus balik merupakan aliran gelombang datang yang membentur pantai dan kembali lagi ke laut. Arus ini bisa menjadi sangat kuat karena biasanya merupakan akumulasi dari pertemuan dua atau lebih gelombang yang datang. Celakanya, arus balik yang datang, terjadi sangat cepat, bahkan dalam hitungan detik. Arus balik yang datang tidak hanya berlangsung di satu tempat saja, melainkan berganti-ganti lokasi sesuai dengan arah datangnya gelombang. Datangnya gelombang ke berbagai tempat ini juga disebabkan oleh arah hembusan angin dari laut menuju darat.

Korban dapat terseret arus balik karena berada terlalu jauh dari bibir pantai. Ketika korban diterjang arus balik, korban dapat dengan mudah terseret karena kakinya tidak memijak pantai dengan kuat. Kekuatan arus balik bahkan beberapa kali lebih kuat ketimbang arus datang gelombang itu sendiri.
"Korban yang terseret tiba-tiba ini menjadi panik karena tidak berpegang pada apapun, sehingga dia kelelahan dan akhirnya tenggelam," jelas I Nyoman Sukmantalya, Kepala Laboratorium Geospasial Parangtritis.

Sebenarnya jika korban tetap tenang saat terseret arus, dia memiliki kemungkinan yang besar untuk kembali ke permukaan pantai karena arus tersebut berputar di dasar laut sehingga materi di bawah bisa naik kembali. Setelah mengapung, korban dapat berenang ke tepi laut, atau membiarkan dirinya terhempas oleh gelombang datang yang lain. Setidaknya, korban memiliki kesempatan untuk melambaikan tangan atau berteriak minta tolong.

Demikian ulasan ilmiah ombak Parangtritis yang mematikan yang admin ambil dari brilio. Semoga bermanfaat, terutama bagi sobat yang akan berwisata ke Parangtritis. Selamat menikmati keindahan pesona Parangtritis. Hati-hati dan waspada merupakan kunci melepas penat di Parangtritis. (Arfi-N)

Referensi: brilio

0 komentar:

Posting Komentar