Senin, 31 Agustus 2015

(Ke)kerasan


Ada saat anak-anak tidak betah dirumah. Tidak betah = tidak kerasan.
Bisa jadi mereka memperoleh kekerasan.

Ada saat pasutri sedang tidak harmonis. Tidak harmonis = tidak kerasan.
Awas, kekerasan sedang membersamai mereka. Mungkin.

Ada saat para siswa tidak serius mengikuti proses belajar dikelas. Tidak serius = tidak kerasan.
Perlu dicek, adakah kekerasan disana.

Ada saat pegawai tidak bersemangat untuk produktif. Tidak bersemangat = tidak kerasan.
Mungkin, kekerasan mereka terima.

Kekerasan telah mewujudkan ketidakbetahan
Kekerasan telah menghadirkan ketidakharmonisan.
Kekerasan melahirkan ketidakseriusan.
Kekerasan mencipta ketidakproduktifan.

Kekerasan bukan saja perlakuan fisik. Kekerasan psikis lebih berbahaya. Bahaya, karena tidak disadari pelaku namun sangat mempengaruhi kejiwaan korban.

Keegosian, kesombongan, keserakahan adalah cikal bakal kekerasan psikis.
Wujudkan suasana kerasan dengan mengurung dua huruf "ke" pada kekerasan. (ke)KERASAN.

Dengan mengurung ke-egoisan, ke-sombongan, ke-serakahan, maka "kerasan" bisa tercipta.
Kerasan = betah, harmonis, serius, semangat, produktif.

Saya sedang berproses, belajar dan berlatih untuk mengurungnya.

Bantul, 22 Agustus 2015.

Akal,Hati-Hati


Ketika buah hati akan pergi, entah mau main atau sekolah, maka pesan orang tua menggunakan pilihan kata hati-hati, bukan akal-akal. Ketika saudara dan handai taulan berpamitan pulang selepas melepas rindu, maka tuan rumah yang baik akan berpesan hati-hati bukan otak-otak.

Hati-hati adalah sebuah pesan keselamatan. Ya, jika mau selamat nobatkan hati sebagai panglima pengambil keputusan. Bukan akal! Akal tetap digunakan dalam pengambilan keputusan, akal dipersilahkan turut menyumbangkan usulan. Namun, keputusan tetap ada di hati.

Tidak baik mengambil keputusan tanpa hati. Saya, anda, dan mereka bisa tidak selamat. Hati-hati adalah pesan agar saya, anda, dan mereka memperoleh keselamatan.

Akalku, akalmu, hati-hati.
Pikiranku, pikiranmu, hati-hati
Kebijakanku, kebijakanmu, hati-hati
Hatiku, hatimu, hati-hati.

Cengkiran, jumat dini hari 21-8-2015.

Semumpel


"Ngampet nesu nganggo senyum palingo. Dadi malah semumpel". Demikianlah barisan huruf yang tertata dari seorang sahabat di group WA tatkala mengomentari kabar bahwa salah satu teman kami yang terlihat murah senyum, nyaman dipandang, enak untuk diajak berdiskusi, namun beliau terkena gejala stroke ringan. Ya, biasanya stroke dimitoskan dengan tensi darah yang tinggi, dan darah tinggi terkesan bersama pribadi yang kurang 'murah senyum'. <<kalo gak mau tensi darah memuncak, mari biasakan murah senyum. Senyum itu shodaqah yang menyehatkan smile emotikon >> Semoga lekas sembuh pak, segera kita lanjutkan kebersamaan dalam forum yang biasa kita jadikan wadah untuk meningkatkam kompetensi mengajar saya, anda, dan teman-teman kita.

Kembali ke kalimat pertama tulisan ini. Terdapat satu kata yang menarik. Semumpel. Saya sendiri tidak begitu paham arti kata yang diambil dari bahasa jawa tersebut. Menurut saya, semumpel semakna dengan tersumbat, tidak bisa keluar. Mungkin. Apakah salah tatkala emosi saya, perasaan anda, pemikiran kita, ataupun informasi mereka tidak bisa lepas bebas mengalir keluar karena semumpel? Bisa salah, namun juga bisa tidak. Lihat situasi dan kondisi.

Manajemen kesemumpelan itu bukan sulap, tidak bisa bim salabim langsung bijak 100%. Perlu proses dan latihan yang panjang berliku; Bertahap.

Tidak semua yang kita miliki (emosi, perasaan, pemikiran, informasi, atau apapun) perlu disampaikan. Ada saatnya perlu disumpeli namun ada kalanya dibiarkan keluar mengalir supaya sampai kepada orang lain.
Hilangkan kesemumpelan manakala dengan kesemumpelan tersebut berpontensi kurang baik atau malah tidak baik. Keluarkan!; bebaskan!: emosi, perasaan, pemikiran, informasi ketika itu semua tidak membahayakan atau malah justru menyehatkan jasmani dan jiwa kita dan mereka.

Biarkan kesemumpelan berlanjut tatkala tidak berdampak negatif apalagi memberikan kemanfaatan, baik untuk diri sendiri terlebih untuk orang lain. Tahan!; simpan!: emosi, perasaan, pemikiran, informasi ketika itu semua dapat membahayakan atau malah justru menyakitkan jasmani dan jiwa kita dan mereka manakala sampai keluar mengalir.

Perlakukan kesumempelan dengan bijak. Saya masih perlu belajar dan berlatih mengatur keran semumpel yang saya miliki. Bagaimana dengan Anda? Mari saling mendoakan.

Cengkiran, 17 menit menuju pukul 17. // 20 Agustus 2015

Kemerdekaan (Jumlah) Anak


Sabtu, dua hari menuju 70 tahun Indonesia Merdeka, bersama teman-teman kantor berkesempatan bersilaturahmi kepada salah satu teman yang baru saja memperoleh nikmat titipan dari Ilahi dengan hadirnya sosok seorang putri dalam keluarga beliau. "Selamat, barakallahu, semoga kelak menjadi sosok muslimah sejati"

Biasa, ketika orang-orang berkumpul dalam jalinan silaturahmi maka tawa canda dan obrolan ringan mampu menghidupkan suasana. Termasuk waktu itu, ketika seorang teman mengutarakan keinginan untuk tidak menambah jumlah anak, "dua anak cukup, laki semua nggak masalah", maka riuh tanggapanpun mengemuka. Tanggapan ringan, agak berat, sampai yang (lumayan) berat. (Lumayan) berat berarti tanggapan sudah memasuki wilayah keyakinan, akidah.

Tidak salah dengan gerakan "Dua anak lebih baik". Penempatan tanda baca bisa memengaruhi makna. "Dua anak, lebih baik". Berarti ketika bisa memiliki dua anak, itu lebih baik. Penempatan koma yang lain: "dua anak lebih, baik". Berarti ketika memiliki anak lebih dari dua, maka baik. Saya, mempunyai kemerdekaan merencanakan dalam penentuan jumlah anak. Berapa nyatanya?, sudah menjadi ketentuanNya.

Baik dan tidaknya bukan terletak pada jumlah, namun lebih kepada seberapa kuat kita memakna anak sebagai titipan. Ketika kita menerima barang titipan, itu berarti pihak yang menitipkan mempunyai kepercayaan bahwa kita mampu menjaga dan menyelamatkan barang titipan tersebut. Seberapa banyak barang yang akan dititipkan, tergantung pada kepercayaan pemberi titipan.

Anak adalah titipan. Mereka bukan milik kita, namun kita tetap punya tanggungjawab: menjaga dan menyelematkan. Menjaga supaya tetap sesuai dengan yang dikehendaki Sang Pemberi Titipan. Menyelamatkan, karena ancaman senantiasa mengancam.

Menjaga dan menyelamatkan bukan berarti membatasi dan mengekang. Memberikan kemerdekaan juga bagian dari menjaga dan menyelamatkan. Kemerdekan berbatas, bukan tanpa batas.
Perlu terus belajar memakna dan merealisasi kemerdekan berbatas untuk anak-anak saya.

Bantul, selepas upacara 70 tahun Indonesia Merdeka.

Maaf, Cinta Terpaksa Berpaling


Suatu waktu menyaksikan si bungsu bersikukuh memegang mainan kesenangan. Tak rela ketika akan dipinjam kakak, apalagi diminta ataupun diambil paksa.
Keadaan berubah, tatkala disodori mainan lain yang lebih dicintai oleh si bungsu, meskipun secara umum nilainya lebih kecil. Ya, rasa cinta yang lebih terhadap mainan lain telah meluluhkan hati si bungsu untuk melepas mainan yang sebelumnya tidak boleh dipinjam, apalagi diminta ataupun diambil paksa.
***
Harta yang kita cintai, secara rela akan kita lepas karena kita akan menuju kepada yang lebih kita cintai. ‪#‎biasakan‬ ‪#‎sedekah‬
Waktu (santai) yang kita cintai, secara ringan akan kita tinggal karena akan terganti dengan aktifitas dalam bingkai cinta Nya. ‪#‎mencoba‬: ‪#‎sholat_ontime‬ ‪#‎baca_quran‬ ‪#‎sholat_dhuha_dan_lail‬ ‪#‎berkarya_produktif‬ ‪#‎baca_dan_nulis‬
Merelakan sesuatu yang kita cintai lenyap, itu baik. Karena, akan tergantikan dengan yang lebih pantas kita cintai. ‪#‎ikhlas‬ ‪#‎musibah‬ ‪#‎nikmat‬
***
Terasa ringan melepas sesuatu yang dicintai karena akan berpaling kepada yang lebih dicintai.
Merdekakan diri dari belenggu cinta menengah apalagi rendah. Mari ajak cinta kita berpaling menuju cinta tertinggi.

Cengkiran, detik-detik menuju 70 tahun Indonesia Merdeka.

Sabtu, 20 Juni 2015

Memakna Penyimpangan Pola Penamaan Bilangan Bahasa Jawa

Pada kesempatan kali ini admin ingin berbagi tentang satu sisi penyebutan angka dalam bahasa jawa. Ternyata, penyebutan angka atau bilangan dalam bahasa jawa yang telah dicipta para leluhur bisa diungkap makna istimewa yang terkandung. 

Tulisan yang akan kami bagikan bersumber dari kiriman WA dari sahabat semasa kuliah dulu. Beliau pun hanya melalukan copy paste, sehingga admin juga belum mengetahui sumber utama dari tulisan berikut. Mengetahui sumber tulisan utama memang penting, namun jauh lebih penting menyebarluaskan tulisan yang mengandung kebaikan tersebut. :-). Semoga, tulisan ini bisa membawa kemanfaatan untuk semua. Aamiin. 

***

Mencermati urutan bilangan, terutama dalam bahasa Jawa, akan menimbulkan pertanyaan tentang nama bilangan yang menyimpang (berbeda) dari pola yang ada. Penyimpangan tersebut terjadi pada beberapa angka sampai angka 60. Ya, sampai angka 60, tidak jauh-jauh dari capaian usia manusia Jawa. Sepertinya penyimpangan tersebut memang ditujukan untuk mengingatkan usia manusia.

Coba kita lihat.
Pertama angka 11-19 tidak disebut sepuluh siji, sepuluh loro, …, sepuluh songo; melainkan sewelas, rolas,…, songolas. Disini sepuluhan diganti welasan. Artinya pada usia 11-19 adalah saat-saat berseminya rasa welas asih (belas kasih) terutama kepada lawan jenis. Masa akil balik. Masa remaja.
Dalam banyak bahasa bilangan 11-19 memang diberi nama dengan pola yang berbeda. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan belasan. Dalam bahasa Inggris disebut dengan teen, sehingga remaja pada usia tersebut disebut teenagers. 

Rabu, 17 Juni 2015

Ulangan Harian Bisa Lebih Menarik



Selamat berjumpa kembali dengan kami. Pada kesempatan kali ini, admin ingin berbagi salah satu model soal ulangan harian yang (lebih) menarik. Program aplikasi pengolah presentasi yang digunakan adalah Powerpoint. Tentunya, sobat semua sudah begitu familiar dengan program aplikasi tersebut.

Sebagai contoh, kami akan berbagi terkait soal ulangan harian tentang pasar modal. Materi ini disampaikan dikelas XI Program IPS. Sebagai gambaran singkat, isi dari file ini terdiri dari SK, KD, Tujuan pembelajaran, Halaman Kartu Soal, Halaman 20 soal pilihan ganda, dan halaman esay. Untuk soal pilihan ganda, peserta didik diberikan waktu 90 menit untuk membaca dan menentukan pilihan jawaban. Ketika sampai pada halaman pilihan ganda dan akan kembali ke menu kotak soal, silahkan di klik gambar dipojok kanan atas. Apabila berkenan memanfaatkan, bisa download disini.

Kami yakin, sobat semua bisa membuat model soal ulangan harian lebih menarik lagi. Selamat berkarya. :-)

Selasa, 16 Juni 2015

Marhaban ya Ramadhan, Selamat Datang Bulan Suci

 Oleh: Dr H Harry M Zein

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS al-Baqarah: 183)

Marhaban ya Ramadhan, selamat datang bulan suci Ramadhan. Kata itu yang saat ini banyak diserukan umat Islam di seluruh dunia. Di masjid-masjid, mushala, televisi, koran-koran, radio hingga mailing list dan phone sellular pribadi, ungkapan selamat datang tampil dengan berbagai ekspresi yang variatif.

Marhaban ya Ramadhan sepatutnya bukan sekadar ucapan selamat datang yang terlontar dari mulut belaka. Sebab bulan yang penuh berkah ini sepatutnya disambut suka cita dan kebahagian hati yang diekspresikan , tetapi kebahagian hati yang diekspresikan dengan perubahan tindakan dan perilaku.

Senin, 15 Juni 2015

Aplikasi Tititan Istimewa Berbasis Andorid

Berikut kami post aplikasi Titian Istimewa berbasis android yang bisa didownload. Aplikasi ini diciptkan untuk mempermudah akses titianistimewa.blogspot.com. Semoga bermanfaat. Bagi yang berkenan memasang, bisa download disini.

Rabu, 03 Juni 2015

Madrasah Tsnawiyah, Kini Jadi Favorit Baru Para Ortu

Citizen6, Jakarta Ada yang berbeda dengan suasana penerimaan siswa-siswi baru tahun ajaran 2015/2016. Terutama untuk lulusan Sekolah Dasar yang akan melanjutkan ke tingkat lanjutan pertama di DKI Jakarta dan sekitarnya. Jauh hari sebelum pengumuman kelulusan, Madrasah Tsanawiyah sudah membludak pendaftar.

Tren baru ini terlihat di beberapa Madrasah Tsnawiyah Negeri. Sekolah dengan kurikulum yang menggabungkan antara ajaran agama Islam dan pengetahuan umum ini, mulai mendapat Respon tinggi bagi orangtua yang anaknya lulus SD tahun ini.

Bahkan, di beberapa tsanawiyah, jumlah pendaftar bisa lima kali lipat dari kuota bangku yang tersedia. Beberapa orangtua siswa yang ditemui mengungkapkan alasannya. Selain murah (gratis), Tsanawiyah Negeri lebih banyak mengajarkan pelajaran agama.

Pendaftaran MtsN di Jakarta, berbeda dengan penerimaan di sekolah-sekolah negeri. Bahkan jauh-jauh hari sebelum UN, sudah ada yang membuka pendaftaran. Perbedaannya, seleksi penerimaan siswa didik baru ini, tidak menggunakan Nilai UN, tetapi dengan tes masuk biasa.

Hadirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjadikan posisi madrasah semakin jelas, sekaligus membuka lebar ruang gerak madrasah untuk berkompetisi secara sehat dengan sekolah umum, serta responsif terhadap berbagai perubahan dan tantangan zaman.

Dalam realeasenya, Menteri Agama Lukman Hakim Syaefuddin, mengatakan bahwa madrasah adalah 100 persen sekolah yang bercirikan ke-Islaman, terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) sama dengan SD, Madrasah Tsanawiyah (MTs) sama dengan SMP dan, begitu juga Madrasah Aliyah (MA) sama dengan SMA. Transformasi madrasah ke sistem pendidikan nasional harus diimbangi komitmen dengan memelihara ciri khas ke-islaman.

Antusiasme masyarakat terhadap sekolah ini terlihat ketika mulai dibukanya pendaftaran calon didik baru, di lembaga-lembaga pendidikan yang bercirikan Islam itu. Setiap tahun, animo masyarakat semakin meningkat. Jumlah peminatnya rata-rata 800-1000 orang dengan daya penampungan sekitar 200 siswa didik saja.

Sebagai contoh Mts N 27 Joglo, Jakarta Barat, di sekolah ini membuka pendaftaran siswa baru selama satu bulan penuh. Yaitu mulai 1-30 April 2015. Dan jumlah pendaftar lebih dari 800 siswa yang berasal kawasan sekitar. Karena siswa belum lulus, bahkan belum UN, siswa hanya diwajibkan menyerahkan fotokopi nilai rapot selama kelas lima dan kelas enam semester ganjil. Selain itu siswa juga membawa surat keterangan dari sekolah asal bahwa siswa tersebut benar-benar terdaftar sebagai murid di sana.

Setelah pendaftaran ditutup, pihak panitia akan melakukan seleksi berkas. Menurut kepala sekolah MTS N 27 Drs Djahidin, M.pd para pendaftar akan diseleksi ketat, dengan standar nilai yang ditentukan. Seleksi berkas ini, menurut penggiat NU ini, hanya lolos sekitar 500 anak, yang kemudian akan melangkah menunju jenjang tes betikutnya, yaitu tes Baca tulis Al Quran. Bila peserta didik lolos tes baca tulis Al Quran, mereka akan memasuki tahap berikutnya yaitu tes kemampuan umum, berupa pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan Bahasa Inggris.

Menurut Djahidin, peminat MtsN 27 bukan hanya dari kalangan siswa Mi, tetapi malah lebih banyak dari SD Negeri. Mts sekarang juga seperti SMP umum lainnya, yaitu gratis, alias tidak dipungut bayaran. Dibiayai oleh APBN.  "Mungkin itu yang membuat masyarakat semakin meminati sekolah ini."

Sekolah yang memiliki visi Religius, Berbudaya , Cerdas dan Terampil ini, tidak menggunakan sistem rayon dalam penerimaan calon siswa.  Dari sekolah manapun di Indonesia tidak ada batasan, yang penting usianya tidak lebih dari 18 tahun. "Biarpun dari Kalimantan, Bali, Papua, silakan saja mendaftar," kata Djahidin.

Menurut seorang ibu yang diwawancarai, penulis, jauh-jauh hari dia sudah mengincar sekolah ini karena banyak nilai-nilai agama yang diajarkan di sini. "Anak-anak remaja sekarang semakin rusak moralnya, dengan bekal agama yang cukup Insya Allah mereka akan selalu menemukan jalan yang benar," kata pendaftar bernama Dewi tersebut.

"Kalau saya karena gratis, sekolah Islam swasta mahal, dan saya senang kalau anak saya diterima disini, biar semakin pandai mengaji," kata Ibu Nisa.

Memang itu adalah salah satu dari visi dari sekolah ini, yaitu membentuk manusia cerdas, namun tetap berpegang teguh pada agama. Diharapkan mereka ketika berada di masyarakat sudah terampil dalam sikap beragama. "Misalnya kalau ada orang meninggal, lulusan Mts ini harus bisa merawat jenasah, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat banyak," kata Djahidin.

Selain pelajaran umum, di sekolah yang memiliki laboratorium IPA ini juga ada bimbingan hafalan Al Quran, praktek sholat berjamaah pun dilakukan setiap hari. "Sejauh ini belum ada kasus narkoba atau miras yang terjadi pada siswa Mts yang berada di perbatasan Jakarta Barat dan Kodya Tangerang ini," ujar Djahidin tegas. (gie)

Sumber: liputan6/citizen6

Selasa, 26 Mei 2015

Madrasah Swasta Raih Medali OSN

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Siswa madrasah kembali mengukir prestasi di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015 yang diselenggarakan di Yogyakarta dengan memperoleh 23 medali.
Direktur Madrasah Kementerian Agama Nur Kholis Setiawan mengatakan, dalam kompetisi OSN kali ini, ada lima madrasah pendatang baru yang mengukir prestasi. Sebanyak dua di antaranya merupakan madrasah swasta. 

"Yang saya lihat perjuangan di tengah situasi yang terbatas. Ini kan nyatanya muncul pendatang baruApalagi  madrasah swasta menjuarai itu kan luar biasa," ujar Nur Kholis, Senin (25/5).

Senin, 25 Mei 2015

Sepuluh Ciri Guru Di Hati Siswa


Apa yang menjadikan guru yang disenangi oleh siswa? kami mencoba untuk melakukan riset kecil bertanya langsung kepada siswa kelas 4 SD sampai kelas 9 SMP. Mereka menyatakan hal-hal yang mereka disenangi dari guru sebagai berikut:

1. Menguasai Materi Pelajaran
Menguasai materi pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran, mana mungkin seorang guru akan disenangi oleh siswanya jika pengetahuan guru dibawah pengetahuan siswa. Tapi Jika Anda seorang guru tidak dapat menjawab pertanyaan anak, jangan asal memebrikan jawaban. akui jika Anda belum mengetahui apa yang siswa tanyakan. Mintalah waktu kepada anak untuk Anda mencari Jawabannya.
Mengakui kekurangan kita bukanlah sebuah aib bagi guru yang hebat, karena guru juga ada batas kemampuan. tugas kita hanyalah untuk belajar.

Minggu, 24 Mei 2015

Ada yang Janggal di Kasus Beras "Plastik", Pengusaha Duga Ada Persaingan Tak Sehat

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia Nellys Soekidi menilai temuan beras yang diduga mengandung bahan plastik di Bekasi, Jawa Barat, sebagai bagian dari persaingan usaha yang tidak sehat. Polemik masalah ini telah membuat pedagang di pasar tradisional merugi.
Nellys mengatakan, ada beberapa hal yang tidak masuk logika dari polemik beras sintetis ini. Menurut dia, jika pencampuran beras dengan plastik disengaja untuk mendapatkan keuntungan, maka hal tersebut mustahil dilakukan.

Beras Plastik yang Ditemukan di Yogya Berasal dari Pati

YOGYAKARTA - Menindaklanjuti temuan dugaan beras plastik di Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Gunungkidul, langsung mengambil sampel untuk diteliti di laboratorium.
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah beras tersebut dari plastik atau tidak, menunggu hasil dari laboratorium," kata Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperindagkop ESDM, Kabupaten Gunungkidul, Supriyadi.

Sabtu, 23 Mei 2015

Tujuh Puluh Perkataan

70 Perkataan Orang Bijak Yang Terkenal.

  1. Marah itu mudah. Tapi marah kepada siapa, dengan ukuran kemarahan yang sesuai, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itulah yang susah. (Aristoteles)
  2. Kesakitan membuat Anda berpikir. Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita boleh bertahan dalam hidup. (John Pattrick).
  3. Jangan pernah melupakan apa pun yang dikatakan seseorang ketika dia sedang marah, kerana akan seperti itu pulalah perlakuannya kepada Anda. (Henry Ward Beecher)
  4. Kejayaan adalah kemampuan untuk melalui dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)

Jumat, 22 Mei 2015

Setiap Penduduk Indonesia Kini Punya Utang Rp 13 Juta

Jakarta - Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangaan, posisi utang pada 2014, atau utang yang ditinggal oleh rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebesar Rp 2.604 triliun. Dan sekarang ini, masa rezim Jokowi, utang sementara sampai Maret 2015 sekitar Rp 2.795 triliun. Artinya, utang Indonesia dari mantan Presiden SBY ke Presiden Jokowi bertambah hanya Rp 191 triliun dan dari total utang saat ini, setiap penduduk menanggung beban Rp 13 juta.

"Penambahan utang ini baru sedikit, dan angkanya juga baru sementara saja," ujar Direktur Centre For Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Jumat (22/5).

Oleh karena, kata Uchok, sejak APBN Perubahan (APBNP) 2015 disahkan oleh DPR, rezim Jokowi membutuhkan anggaran untuk kebutuhan pembiayaan Rp 507,5 triliun untuk menutupi defisit anggaran dalam APBNP 2015 sebesar Rp 222,5 triliun. Juga untuk pembayaran utang yang jatuh tempo sebesar Rp 223 triliun dan pembiayaan nonutang sebesar Rp 62 triliun.
Anggaran sebesar Rp 507,5 triliun untuk menutupi pembiayaan di atas berasal dari utang sebesar Rp 502,4 triliun, dan sebesar Rp 5,1 triliun dari nonutang.

"Ini semua atau anggaran utang sebesar Rp 507,5 triliun hanya dipergunakan seperti 'gali lubang untuk menutupi lubang' yang bernama utang. Bukan untuk kebutuhan investasi dalam bentuk proyek-proyek yang produktif," katanya.

Jadi, pada akhir 2015, rezim Jokowi akan punya utang sebesar Rp 3.303 triliun yang akan dibebankan kepada pembayaran pajak. Artinya,  rezim Jokowi punya utang sampai sebesar Rp 3.303 triliun, maka setiap penduduk akan punya utang sebesar Rp 13 juta.

Hotman Siregar/MU

Sumber: beritasatu

Menyempurnakan Positive Thinking

Bantul-markaz TI. Manusia merupakan makhluk sempurna ciptaan Allah SWT. Kenapa manusia merupakan makhluk sempurna? Karena dalam diri manusia tertanam akal pikiran. Tetapi, terkadang kesempurnaan manusia berubah menjadi kecacatan, yaitu ketika tidak mampu menggunakan akal pikiran dengan baik.

Positive thinking yang seharusnya mewarnai indahnya kehidupan harus tenggelam berganti Negative Thinking. Jika kita menginginkan kehidupan berjalan dengan indah, maka positive thinking harus senantiasa membersamai perjalanan hidup kita. Namun, positive thinking saja belum cukup karena belum mampu secara maksimal mengajak diri kita beramal secara maksimal. Positive thinking masih dalam tataran pikiran. Maka, postive thinking harus disempurnakan. Bagaimana caranya?

Berikut admin bagikan tulisan yang berasal dari kiriman sahabat melalui WA. Semoga bisa bermanfaat, bisa kita jadikan pegangan untuk menyempurnakan positive thinking kita semua.

***

Mana yang benar, positive thinking atau positive feeling? Keduanya betul. Hanya persoalan wilayah kerjanya. Jika positive thinking bekerja di wilayah otak, maka positive feeling di wilayah hati.

Lalu apa bedanya kedua wilayah itu? Otak akan menghasilkan kesimpulan sedang hati akan menghasilkan tindakan. Jadi positive thinking saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan positive feeling. NATO, No Action Talk Only.

Ketika kita melihat pengemis. Positif thinking Anda mungkin menyimpulkan “Oh, banyak profesi orang untuk menjemput rejeki dari Tuhannya”. Jika kita berhenti hanya pada tahap ini pasti kita tidak berbuat apapun pada pengemis itu.

Coba teruskan positive thinking kita pada positive feeling. Tambahkan perasaan pada kesimpulan kita tadi, “Aduh, kasihan ya pengemis itu”. Saya yakin kita akan tergerak merogoh kantong  dan memberikan uang padanya. Rasa kasihan adalah positive feeling yang menggerakkan kita bertindak.

Tapi tindakan kita akan menjadi berbalik ketika yang ada adalah negative feeling. “Ini pasti pura-pura sakit, jengkel saya sama pengemis ini”. Saya yakin kita tidak akan memberi uang pada pengemis ini, malah memaki atau setidaknya bermuka masam padanya. Feelinglah yang menggerakkan kita. Perasaanlah yang menghasilkan tindakan. Maka, hati-hati dengan perasaan kita.

Jika hidup adalah action, maka jangan hanya pandai berpositive thinking. kita hanya terjebak pada kesimpulan baik, tapi tidak pernah bertindak. Saya banyak mendapati teman yang terjebak pada kebiasaan ini. Apakah salah? Oh, tentu tidak. Hanya rasanya kurang berdampak. Sebab, tanpa action maka positive thinking hanya berpahala satu. Tapi kalau sampai berlanjut pada tindakan, maka Allah  akan melipat gandakan pahalanya.

Tapi yang harus digaris bawahi, bahwa tidak ada tindakan baik jika diawali dengan pikiran negatif. Jangan berharap tindakan kita akan baik jika sudah diawali dengan negative thinking. Negative thinking akan menghasilakn negative feeling dan Positive thingking akan menghasilkan posifive feeling.

Jika kita mempunyai prilaku yang buruk dan  kita terbelenggu serta sulit untuk terbebas darinya. Sesungguhnya itu  berawal dari pikiran negatif kita sendiri yang kita turunkan ke hati, lalu menjelmalah menjadi tindakan. Tindakan itu terus menerus berlangsung menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi prilaku.

Orang seperti ini akan dihindari kehadirannya oleh teman-temannya. Jika dia hadir ke kantor, temen-teman kantornya menjadi sakit perut. Jika dia tidak masuk kerja, mereka merasa senang bahkan bersorak, “horee, dia tidak masuk kantor”.

Tentu kita sedih menjadi pribadi yang demikian. Maka, jadilah pribadi yang selalu positive thinking agar selaga tindakan kita positif. Kehadiran kita sangat diharapkan oleh siapapun sebab kita adalah pribadi yang mulai. Semua orang senang jika kita ada di antara mereka. kita adalah pribadi yang selalu memotivasi dan memberi inspirasi. kita bisa memandang apapun dari kacamata positif sekalipun itu negatif.  Sebab kita selalu berprinsip bahwa semua kejadian di alam ini netral adanya, tergantung kita mau memberinya negatif atau positif.

Ketika ada orang yang marah pada kita. Positif thinking kita mengatakan, “oh...mungkin di rumah dia tidak berani marah dan mencari pelampiasan atas kemarahannya itu padaku”,  atau “mungkin Allah sedang menguras dosa saya. Menghadirkan malaikat yang berwujud manusia untukku”. Ketika ada orang yang tidak membalas senyum kita, kita hanya berpikir, “mungkin ia sendang ada masalah besar yang membuatnya sakit gigi”.

Semua di mata kita menjadi positif sebab kita berpikiran positif. Hidup kita menjadi indah dan berwarna sebab kita selalu berpikir positif. Bahwa setiap hari adalah surga bagi kita. Tidak ada guna berpikir negatif sebab memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan. kita hadapi semua dengan senyuman.

Ayo, awali hari dengan positif thingking dan bumbuhilah dengan perasaan indah agar menjadi positive feeling, menjadi tindakan, menjadi amal baik, dan menjadi amal jariyah yang mengantarkan kita ke surga tertinggi kelak. Aamiin...

***

Referensi: kiriman WA.

Rabu, 20 Mei 2015

Menyemai Cinta Memetik Prestasi

Proses pendidikan akan dikatakan menuai hasil positif ketika mampu menghadirkan segudang prestasi siswa. Banyak strategi yang bisa ditempuh untuk mewujudkan asa lahirnya siswa yang mampu mengukir prestasi. Salah satunya dengan menyemai cinta. Bagaimanakah cara kerja cinta sehingga mampu mendorong prestasi siswa?

Cinta merupakan rangkaian lima huruf yang berbeda yaitu C-I-N-T-A. Menurut penulis, metode ‘cinta’ merupakan suatu proses pendidikan yang dilandasi dengan: (1) Cerita motivasi, (2) Inovasi, (3) Niteni, (4) Telaten, dan (dibalut dengan) (5) Akhlak terpuji. Selanjutnya, mari kita urai C-I-N-T-A untuk mendongkrak prestasi siswa.

Selasa, 19 Mei 2015

Boleh, Tapi Jangan Dikerjakan!

Pak Kamsud pagi itu belum sempat sarapan di rumah, maka sebelum kerja, ia mampir dulu di Warteg Pak Karman langganannya. Belum juga sempat duduk, Pak Kamsud langsung ditembak pertanyaan sama pak Karman.

Nah, ini dia Pak Kamsud kebetulan sekali nih" kata pak Karman. "Ada apa emang koq pakai kebetulan segala?" tanya pak Kamsud keheranan. "Gini pak Kamsud, dari kemaren di Warteg ini banyak orang ngobrolin tentang baca Quran dengan langgam Jawa, menurut pak Kamsud sendiri gimana itu?" "Ya, kalo menurut saya pribadi sih itu namanya kurang kerjaan." "Lha koq gitu pak?" tanya pak Karman.

Senin, 18 Mei 2015

Menyoal Keganasan Ombak Parangtritis

Bantul-markas TI. Sisi selatan Yogyakarka berbatasan dengan samudra. Letak ini membawa keuntungan yaitu memiliki beberapa obyek wisata pantai yang cukup menakjubkan. Salah satunya adalah pantai Parangtritis. Ketika musim liburan telah tiba, bisa dipastikan Parangtritis dipadati pengunjung, baik lokal Jogja ataupun luar Jogja. Seiring kepadatan pengunjung Parangtritis, seringkali disertai dengan berita adanya pengunjung yang terseret ombak, ada yang berhasil diselamatkan namun tidak sedikit yang tidak tertolong. Terlepas cerita mistis yang berkembang, admin menemukan ulasan ilmiah dari brilio terkait ombak Parangtritis yang begitu mematikan. Selanjutnya akan kami sampaikan ulasannya.